Sejarah Ketumbar
Orang Indonesia pasti sudah sangat familiar terhadap ketumbar. Ya, ketumbar merupakan salah satu rempah yang sangat mudah ditemui di Indonesia. Ketumbar sudah digunakan sebagai bumbu untuk berbagai makanan dari jaman dahulu kala. Saat ini pun ketumbar masih menjadi salah satu bumbu favorit para ibu di Indonesia. Bahkan banyak pula yang mengatakan jika memasak tanpa menambahkan ketumbar sebagai bumbunya akan terasa kurang.
Ketumbar sebenarnya berasal dari bagian tenggara benua Eropa dan menyebar hampir ke seluruh penjuru Eropa, menyebar pula ke wilayah Timur Tengah, Cina, India, Turki bahkan Indonesia. Di barat, ketumbar dikenal dengan nama ‘cilantro’. Di sana, ketumbar selain menjadi rempah juga banyak dimanfaatkan sebagai tanaman herbal. Tanaman ketumbar tumbuh tidak terlalu tinggi, daunnya berwarna hijau pekat dengan tekstur yang halus. tanaman ketumbar yang sudah dewasa biasanya akan berbunga dengan bunga yang ukurannya cukup kecil berwarna merah jambu. Dari bunga tersebutlah biji ketumbar akan dihasilkan.
Biji ketumbar memiliki ukuran yang jug kecil – kecil, diameter dari biji ketumbar tidak lebih dari 6 mm saja. Di dalam biji ketumbar inilah berbagai minyak esensial terkandung dan memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat beragam.
Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai coriander dan di Amerika Latin dikenal sebagai cilantro. Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia.
Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap menggunakan bumbu berupa biji berbentuk butiran beraroma keras yang dinamakan ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih nyata.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan. Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand. Di negara itu, ketumbar diberi nama phak chee. Sama dengan bijinya, daun ketumbar juga beraroma tajam.
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah dan pegunungan. Seperti halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai ketinggian satu meter dari tanah.
Daunnya hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan, untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning bersusun, Kalau matang, buahnya mudah dirontokkan. Setelah itu, buahnya dikeringkan.
Di sana, biji yang dikeringkan. Di beberapa daerah, ketumbar sering diberikan nama yang berbeda-beda.
http://wiyonggoputih.blogspot.co.id/2017/03/ketumbar-si-mungil-yang-kaya-manfaat.html
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Tanaman ketumbar (Coriandrum sativum Linn) diduga berasal dari sekitar Laut Tengah dan Kaukasus di Timur Tengah. Biji ketumbar di sana yang dikeringkan dinamakan fructus coriandri. Tanaman ketumbar di Indonesia dikenal dengan sebutan katuncar (Sunda), ketumbar (Jawa & Gayo), katumbare (Makassar dan Bugis), katombar (Madura), ketumba (Aceh), hatumbar (Medan), katumba (Padang), dan katumba (Nusa Tenggara) (Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004). Taksonomi tanaman ketumbar dapat diklasifikasikan sabagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Trachebionta
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub kelas : Rosidae
Ordo : Apiles
Famili : Apiaceae
Genus : Coriandrum
Spesies : Coriandrum sativum
Tanaman ketumbar berupa semak semusim, dengan tinggi sekitar satu meter. Akarnya tunggang bulat, bercabang dan berwarna putih. Batangnya berkayu lunak, beralur, dan berlubang dengan percabangan dichotom berwarna hijau. Tangkainya berukuran sekitar 5-10 cm. Daunnya majemuk, menyirip, berselundang dengan tepi hijau keputihan. Buahnya berbentuk bulat, waktu masih muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kuning kecokelatan. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna kuning kecokelatan (Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009).
Ketumbar dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dipanen setelah berumur tiga bulan, kemudian dijemur dan buahnya yang berwarna kecoklatan dipisahkan dari tanaman kecokelatan (Hadipoentyani dan Wahyuni, 2004; Astawan, 2009). Hasil panen umumnya dijual ke pasar tradisional untuk keperluan bumbu rumah tangga. Tanaman ketumbar di Indonesia belum dibudidayakan secara intensif dalam skala luas, penanaman hanya terbatas pada lahan pekarangan dengan sistem tumpangsari dan jarang secara monokultur. Daerah penanaman yang dianggap cocok dan sudah ada tanamannya adalah Cipanas, Cibodas, Jember, Boyolali, Salatiga, Temanggung, dan sebagian daerah di Sumatera Barat (Astawan, 2009).
http://umamchaerul88.blogspot.co.id/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Cara Budidaya Ketumbar
Pengadaan Bibit
Ketumbar dapat diperbanyak melalui biji. Benih dikembangkan dari biji yang telah cukup umur dan kondisinya sehat. Sebelum disemai, biji-biji ketumbar harus diseleksi terlebih dahulu dengan cara merendamnya di dalam air. Benih yang bagus adalah biji yang tenggelam di dalam air.
Biji ketumbar lantas disemai di dalam media tanam yang terdiri atas campuran tanah, pasir, dan pupuk kompos. Media ini lantas dimasukkan ke dalam wadah persemaian berupa kotak kayu dengan ketebalan sekitar 5-10 cm. Biji-biji ketumbar lantas ditebarkan di atas media tadi secara acak. Selanjutnya tutup kembali biji ketumbar dengan lapisan media tanam setebal 1 cm.
Letakkan wadah persemaian tadi di tempat yang teduh, terhindar dari hujan, dan memiliki sirkulasi udara yang lancar. Selama proses persemaian, siramlah benih setiap pagi hari. Cabut setiap gulma yang tumbuh di wadah persemaian. Setelah bibit ketumbar mempunyai daun sebanyak dua helai, Anda bisa memindahkannya ke lahan budidaya.
Penanaman Bibit
Siapkan lahan dengan mencangkulnya sedalam 30 cm sebanyak 2 kali dengan jeda 5-7 hari. Bersihkan sampah, gulma, dan sisa tanaman yang ada di lahan. Setelah permukaan lahan diratakan, Anda bisa membuat lubang tanam yang berjarak 10-15 cm dengan kedalaman 3-5 cm. Jarak antar alur yang ideal berkisar antara 35-50 cm.
Setelah cukup umur, bibit ketumbar lantas dipindahtanamkan dari media semai ke lahan penanaman. Proses ini paling bagus dikerjakan saat sore hari sehingga tanaman dapat beradaptasi dengan baik. Bibit diangkat dari media semai secara hati-hati, lalu ditanamkan ke dalam lubang tanam. Setelah semua lubang terisi dengan bibit, Anda bisa menyiram lahan untuk meningkatkan kelembaban udaranya.
Perawatan Tanaman
Usahakan agar kondisi lahan tetap lembab dengan cara membangun saluran irigasi di sekitarnya. Kondisi lahan yang kering namun cukup air ini terus dijaga sampai masa panen berlangsung. Bersihkan lahan seminggu sekali dengan menyingkirkan tanaman-tanaman pengganggu yang tumbuh di lahan. Adapun pemupukan susulan dilakukan sebulan sekali menggunakan pupuk organik.
Pemanenan Ketumbar
Ketumbar biasanya dapat dipanen ketika berusia 3-3,5 tahun tergantung pemanfaatannya. Ciri-ciri tanaman ketumbar yang telah siap panen ialah warna pohonnya berubah menjadi cokelat kekuning-kuningan. Tanaman dipanen dengan cara mencabut lalu mengikatnya menjadi beberapa kelompok. Selanjutnya tanaman ini diangin-anginkan selama seminggu untuk mengawetkannya.
Selepas 1 minggu berlalu, petik buah-buah ketumbar. Setelah itu, pisahkan bagian biji dari daging buahnya. Biji ini dikumpulkan dalam wadah tampah lalu dijemur di bawah terik matahari langsung sampai kering. Biji-biji ketumbar ini kemudian dikemas dalam karung menurut bobot tertentu dan siap untuk dipasarkan.
http://pakarbudidaya.blogspot.co.id/2016/10/panduan-budidaya-ketumbar-secara-lengkap.html
Fungsi
Kegunaan dari ketumbar tidak lain adalah sebagai bumbu pelengkap masakan. Masakan tradisional Indonesia yang dikenal kaya akan citra rasa umumnya menggunakan ketumbar sebagai campurannya. Daun ketumbar digunakan seperti halnya kita menggunakan daun seledri.
Dengan menggunakan ketumbar, rasa dari masakan yang dibuat akan lebih pekat. Umumnya masyarakat akan menggunakan ketumbar yang digerus untuk mendapatkan rasa seperti itu. Selain penguat rasa alami, ketumbar juga dipercaya memiliki khasiat untuk meredakan kembung sehingga memperbaiki saluran pencernaan. Ketumbar juga dipercaya dapat melancarkan ASI bagi ibu yang sedang menyusui.
Cara Mengolah
Dengan mudah ketumbar dapat diperoleh diberbagai pusat perbelanjaan. Masyarakat tidak perlu lagi menggerus ketumbar untuk mendapatkan bubuknya. Umumnya mereka telah menjual bubuk ketumbar. Malahan masyarakat akan lebih sulit jika mencarinya dalam bentuk butiran kasar. Cara menyimpan ketumbar juga sangat mudah. Hanya perlu dimasukkan dalam wadah bersih saja. Gunakan wadah dengan permukaan yang bolong untuk memudahkan penggunaan. Daya tahan ketumbar juga cukup lama sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dalam menggunakannya.
Untuk memasak jenis makanan tradisional diperlukan ketumbar dalam jumlah yang berlebih sehingga Anda harus membubuhkan ketumbar melebihi jumlah biasanya. Hal ini dimaksudkan untuk megeluarkan rasa masakan tersebut. Sementara untuk daun ketumbar, Anda dapat menggunaan daun ketumbar ini dengan cara mengirisnya kecil-kecil lalu menaburnya di atas masakan yang akan disajikan. Cara ini sama seperti daun lainnya yang sering kali digunakan sebagai pelengkap masakan.
http://www.kerjanya.net/faq/18276-ketumbar.html
Cara menyimpan Ketumbar
1. Pilih ketumbar segar yang berwarna kuning bersih.
Kalau kamu beli ketumbar di pasar, memang terkadang kita gak bisa memilih ketumbar yang segar, karena biasanya ketumbar dijual dalam bentuk yang sudah dibungkus plastik. Tapi kamu bisa kok memilihnya sendiri ketika sampai di rumah. Ketumbar yang segar punya warna yang kuning bersih dan tidak berbau apek. Kalau kamu dapat biji ketumbar yang sudah berwarna agak hitam, mending kamu buang aja deh, itu tandanya ketumbar kurang bagus dan bisa membuat cita rasa masakan kamu jadi aneh. Oh iya, jangan lupa pisahkan juga ya ketumbar yang sudah pecah dan yang masih utuh.
2. Disangrai dengan api kecil.
Ketumbar yang sudah kamu pilih tadi, disangrai di atas teflon. Masukkan ketumbar ke teflon yang sudah dipanaskan tanpa minyak dengan api kecil, terus ketumbar dibolak-balik tapi jangan sampai gosong ya. Kenapa sih harus disangrai? Selain bisa mematikan kutu dan jamur supaya lebih tahan lama, ketumbar yang disangrai ini bertujuan agar aroma yang dihasilkan bisa lebih kuat sehingga akan lebih mantap bila digunakan sebagai bumbu masakan.
3. Masukkan ketumbar dalam toples kecil.
Nah kalau ketumbar sudah disangrai, dinginkan terlebih dahulu ya sebelum memasukkannya ke toples agar uap panas setelah dipanaskan tadi keluar. Jika sudah benar-benar dingin, baru deh masukkan ketumbar ke dalam toples kecil yang kedap udara. Toples yang kedap udara akan menghindari masuknya udara luar ataupun kotoran yang terkadang bikin ketumbar jadi gak seger. Eitts, toplesnya toples kosong ya, jangan sampai ketumbar dicampur sama bumbu dapur lain sebab aromanya jadi bercampur dan aneh. Setelah dimasukkkan, jangan lupa tutup rapat ya! Satu lagi, letakkan toples yang berisi ketumbar di tempat yang sejuk dan kering dan jangan terkena matahari langsung.
Itulah tips menyimpan ketumbar yang baik dan benar. Keuntungannya? Selain lebih awet, ketumbar pun akan memiliki aroma yang lebih sedap dan masakan kamu akan lebih nikmat
https://resepkoki.id/2016/09/01/tips-menyimpan-ketumbar-agar-lebih-tahan-lama/
Sejarah Wortel
Ketika orang menyebut nama wortel, maka yang terbayang adalah warna oranye. Ya, warna oranye memang sekarang ini seolah identik dengan sayuran yang satu ini. Meskipun demikian, selain oranye, warna wortel sendiri bermacam-macam: putih, kuning, merah, maupun ungu.
Berbagai catatan sejarah menyebutkan, wortel sudah dikenal orang sejak abad ke-1 Masehi. Lantaran aromanya yang sangat khas, dulu orang menanam wortel untuk mengambil daun dan bunganya saja, bukan akarnya seperti sekarang.
Secara garis besar, para ahli botani mengelompokkan wortel ke dalam dua kategori, yaitu wortel timur dan wortel barat. Wortel timur dibudidayakan pertama kali di Afganistan pada abad ke-10 Masehi. Warna wortel ini ungu. Sementara itu, wortel barat dibudidayakan pertama kali di Belanda, sekitar abad ke-15. Warna wortelnya oranye.
Untuk mendapatkan wortel yang berkualitas baik, tanaman wortel sebaiknya ditanam pada tanah yang sedikit berpasir, namun tidak berbatu. Cuaca dan kondisi tanah secara keseluruhan akan berpengaruh terhadap rasa wortel yang dihasilkan.
Ukuran wortel pun bervariasi. Ada yang kecil, sedang, besar, dan bahkan superbesar. Wortel yang ditanam oleh John Evans dari Alaska, Amerika Serikat, sekarang ini masih tercatat sebagai wortel yang terbesar di dunia, dengan berat sekitar 8,61 kg.
Di samping kaya akan sumber vitamin A, wortel juga kaya akan sumber vitamin C, vitamin K, serat, dan potasium. Dengan zat-zat yang dikandungnya tersebut, wortel diyakini para ahli kesehatan dapat melindungi tubuh dari risiko serangan penyakit jantung dan kanker, serta meningkatkan kesehatan mata. Selain dinikmati dalam bentuk sayur atau lalab, wortel kerap pula dinikmati dalam bentuk jus.
Berdasarkan catatan FAO (Organisasi Makanan dan Pertanian PBB), Cina merupakan penghasil terbesar wortel di dunia, disusul oleh Rusia dan Amerika Serikat. Sepertiga wortel dunia dihasilkan di Cina.
Dalam pada itu, Hotville, sebuah kota di Kalifornia Amerika Serikat, menyatakan dirinya sebagai “Carrot Capital of the World” alias “Ibu Kota Wortel Dunia.” Di kota ini setiap tahunnya diselenggarakan festifal wortel.
http://www.beritaunik.net/unik-aneh/sejarah-unik-wortel.html
Klasifikasi dan Morfologi
A.Klasifikasi
Tanaman wortel diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi : spermatophyte
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledone
Ordo : Umbellales
Famili : Umbelliferae
Spesies : Raphanus Satiivus L
Tanaman ini sangta lah memilki kesamaan atau kerabatan dengan parsley , seledry parsnip dan lain – lain.
B. Morfologi
1. Daun
Daun pada tanaman wortel sangat lah majemuk , Menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai . Daun memilki anak – anak berbentuk lanset (garis – garis ). Bagian tepi bercanggap . setiap tanaman memilki 5 – 7 tangkai daun berukuran agak panjang . tangkai daun kaku dan tebal engan permukaan halus , sedangkan selehai daun emas lemas dan tipis . daun sangat lah berguna sebagai fotosintesis yang menghasilkan zat-zat yang di perlukan untuk vegetative maupun generative.
2. Batang
Batangan paada tanaman wortel , berbentuk bulat , tidak berkayu agak keras dan berdiameter 1 – 1.5 cm . Pada umumnya berwarna kuning keoren-orenan. Batang tanaman tidak bercabang . Namun di tumbuhi dtangkai daun yang berukuran panjang sehingga kelihatan seperti cabang .Batang berfungsi sebagai media translokasi air dari tanam maupun hasil proses fotosintesis.
3. Akar
Tanaman wortel memilki akar serabut dan tunggang . Namaun dalam pertumbuhan akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsinya juga sebagi tempat penyimpanan makanan sehingga akar akan berubah menjadi besar , bulat dan memanjang berdiameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung varietesnya .
4. Bunga
Bunga tanaman wortek tumbuh pada ujung tanaman , berbentuk paying ganda , berwarna putih atau merah jambu agak pucat . Bunga memilki tangkai pendek dan tebal . bunga terletak pada bidang lengkung yang sama . Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji berukuran kecil dan berbulu.
5. Biji
Biji tanaman wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua , dan di gunakan sebagai untuk memperbanyak tanaman . biji berbentuk kecoklatan dengan 3 mm dan lebar 1.5 mm setiap gram benih berisi 200 biji.
6. Umbian
Umbian pada tanaman wortel terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsinya menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan yang berupa ( karbohidrat , lemak , vitamin , mineral dan air ) Ukuran umbi wortel tergantung variatesnya . umbian besar biasanya berdiameter 6.3 cm sedangkan berukuran kecil 3.5 cm berat umbi besar mencapai 300 gram sedangkan yang kecil 100 gram .
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-tanaman-wortel/
Fungsi
Wortel sebagai sayuran yang mengandung banyak vitamin A sehingga sangat baik untuk kesehatan mata. Selain itu, wortel juga memiliki kandungan gizi lainnya seperti vitamin C dan sodium. Mengkonsumsi wortel setiap hari sangat baik untuk kesehatan tubuh kita yaitu, melancarkan pencernaan, kesehatan mata, mengontrol kolesterol, kesehatan kulit, mencegah penyakit kanker, dan mengurangi resiko terjadinya penyakit jantung. Jika Anda menyukai mengkonsumsi wortel yang mentah itu sangat baik untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Mengolah wortel menjadi makanan sangat mudah dan bervariasi. Rasa yang diberikan dari wortel yang manis ini menjadikan masakan menjadi lebih nikmat. Wortel dapat dimasak menjadi campuran cap cay, sayur bayam, ataupun menjadi acar. Jika Anda suka minum jus, wortel dapat menjadi salah satu buah yang wajib Anda minum tentunya dengan tidak mencampur gula ke dalamnya agar tetap segar dan tidak mengandung gula yang justru tidak baik untuk kesehatan.
Cara Mengolah
Wortel yang tidak disimpan dengan baik akan membuatnya cepat busuk. Jika Anda dapat memilih dan menyimpan dengan baik, wortel dapat bertahan lebih lama dan Anda dapat mengolahnya. Berikut beberapa cara agar wortel yang Anda miliki tidak cepat busuk dan cara mengolahnya:
Setelah membeli wortel, cuci bersih wortel yang masih terdapat kotoran yang menempel pada badan wortel;
Potong bagian atas wortel yang terdapat daunnya. Cara ini berguna untuk mencegah adanya daun tumbuh;
Simpan wortel yang sudah dicuci bersih pada kantung plastik dan ikat;
Simpan wortel pada lemari pendingin dan di bagian rak tempat untuk menyimpan sayur agar wortel Anda tetap terjaga kesegarannya;
Wortel yang sudah dicuci bersih dapat diolah menjadi berbagai macam olahan. Caranya cukup potong wortel menjadi bentuk menyerong jika ingin memasak cap cay atau potong wortel bentuk bulat untuk digunakan sebagai campuran sayur sop dan sayur bayam;
Memasak wortel tidak memerlukan waktu yang lama, karena jika terlalu lama wortel akan hancur. Sebaiknya masukkan wortel jika sayuran yang Anda masak sudah setengah matang;
Untuk Anda yang menyukai jus, wortel cukup dipotong-potong kemudian diblender dan saring hasil jus wortelnya agar ampas dari wortelnya tidak ikut terminum.
http://www.kerjanya.net/faq/18018-wortel.html
Cara Budidaya Wortel
Budidaya wortel paling cocok dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 meter dpl. Meskipun begitu, budidaya wortel masih bisa dilaksanakan pada lahan di atas 500 meter dpl. Tanaman wortel menyukai tanah yang mengandung banyak humus dan gembur dengan tingkat keasaman antara pH 5,5-6,5.
Persiapan lahan budidaya wortel
Lahan untuk budidaya wortel harus dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 40 cm. Kedalaman ini sangat penting mengingat tanaman wortel akan dipanen umbinya. Tanah yang gembur memberikan keleluasaan pada umbi untuk tumbuh dengan sempurna.
Budidaya wortel pada struktur tanah yang keras akan menghambat pertumbuhan umbi. Bentuk umbi menjadi pendek-pendek dan tumbuh cabang pada badan umbi.
Setelah tanah digemburkan buat bedengan dengan lebar satu meter dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Ketinggian bedengan sekitar 20-30 cm. Saat membentuk bedengan, campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Dosis pemberian pupuk sebanyak 15-20 ton per hektar. Jumlah tepatnya sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.
Buat larikan pada permukaan bedengan untuk menaburkan benih. Jarak antar larikan 20 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm.
Penanaman benih wortel
Penanaman benih dalam budidaya wortel bisa dilakukan secara langsung, tanpa tahap penyemaian terlebih dahulu. Kebutuhan benih untuk budidaya wortel kurang lebih sebanyak 3-5 kg per hektar.
Benih wortel berasal dari biji, bentuknya kecil-kecil dan cenderung menempel karena mempunyai serabut seperti bulu pada permukaannya. Jadi, sebelum ditaburkan gosok-gosokkan terlebih dahulu dengan telapak tangan agar benih tidak saling menempel. Atau, campurkan abu pada benih tersebut.
Taburkan benih diatas larikan kemudian tutup dengan tanah. Apabila tanahnya kering siram sedikit untuk menjaga kelembabannya. Tanaman wortel akan tumbuh setelah 10 hari.
Pemeliharaan tanaman wortel
Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman berumur satu bulan. Untuk budidaya wortel secara organik, gunakan kompos atau pupuk kandang. Bisa juga dengan mengimplementasikan pupuk cair organik atau pupuk hayati. Pupuk kompos ditaburkan dipermukaan bedengan sekitar tanaman. Dosisnya 10-15 kg per hektar.
Untuk budidaya wortel non organik, gunakan campuran pupuk urea dan KCl dengan perbandingan 2:1 sebanyak 300 kg per hektar. Pemberian pupuk ditaburkan dalam bentuk alur yang berjarak 5 cm dari pangkal tanaman.
Selain pemupukan lakukan juga penyiangan gulma dan penjarangan tanaman. Agar pertumbuhan umbinya sempurna, atur penjarangan tanaman sehingga jarak antara satu tanaman dengan yang lainnya berkisar 5-10 cm.
Hama dan penyakit
Hama yang paling umum dijumpai dalam budidaya wortel adalah ulat tanah dan kutu daun. Ulat tanah bisa diberantas dengan cara mencari sarangnya, kemudian diambil manual dan dibasmi. Lakukan pada pagi hari.
Untuk mencegah serangan ulat, jaga selalu kebersihan lahan dan siangi gulma secara teratur. Bila serangan mengganas, bisa menggunakan pestisida jenis furadan.
Kutu daun menyerang pucuk daun dengan menghisap cairan dan merusak bentuk daun menjadi keriting. Untuk mengendalikan kutu daun lakukan rotasi tanaman agar siklus hidupnya terputus. Penyemprotan bisa menggunakan insektisida.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang budidaya wortel adalah bercak daun dan bintil akar. Bercak daun disebabkan oleh sejenis cendawan Cercospora. Penyakit ini menyerang daun tua, gejalanya berupa bercak-bercak coklat dengan pinggiran hitam.
Penyakit bercak daun bisa dikendalikan dengan memilih benih yang sehat atau benih diberi larutan fungisida terlebih dahulu. Untuk menurunkan resiko serangan penyakit bercak daun, jaga selalu kebersihan kebun.
Penyakit bintil akar disebabkan oleh nematoda. Gejalanya bentuk umbi benjol-benjol tak karuan. Pencegahan bisa dilakukan dengan rotasi tanaman. Gilir tanaman dengan jenis lain yang berbeda keluarga. Penyemprotan kimia yang diaplikasikan adalah nematisida.
Cara panen budidaya wortel
Usaha tani budidaya wortel sudah bisa diambil hasilnya setelah 3 bulan hitung sejak benih ditanam. Waktu pemanenan harus benar-benar diperhatikan. Apabila umur tanaman terlalu tua tekstur umbi menjadi keras dan rasanya tidak enak.
Cara memanen dilakukan dengan dicabut. Kemudian cuci atau bersihkan kotoran tanah yang menempel pada umbi dengan air bersih. Batang dipangkal umbi bisa dipotong atau dibiarkan. Tergantung dari keinginan pasar yang dituju.
Budidaya wortel yang dilakukan dengan baik bisa menghasilkan 20-30 ton per hektar. Tergantung pada jenis dan varietas wortel yang ditanam.
https://alamtani.com/budidaya-wortel/
3. Tomat
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TOMAT
Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM. Sementara itu, bangsa Eropa mulai mengenal tomat sejak Christopherus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba di Pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492. Ketika itu, Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia, Spanyol utnuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa biji-bijian, sepertijagung, cabe, dan tomat. Meskipun ratu Isabella kecewa dengan hasil yang di bawa Columbus, tetapi akhirnya biji-bijian tersebut ditanam juga oleh para petani di Spanyol dan menyebar sampai ke beberapa Negara Eropa lainnya.
Tatkala penyebaran tomat telah mencapai Benua Eropa bagian Utara, orang-orang di daerah itu menamai tomat dengan berbagai julukan. Orang Perancis menyebut tomat dengan apel cina . Sementara itu, orang Jerman menyebutnya dengan apel surga . Lain halnya di Inggris, orang-orang di Negara kerajaan itu justru tidak percaya kalau tomat bias dimakan. Mereka menganggap tomat adalah buah beracun. Kekhawatiran yang sama juga terjadi di antara penduduk Amerika, bahkan terus berlangsung hingga abad ke-19. namun pada tahun 1821, orang-orang Louisianan di New Orleans mulai memakai tomat dalam berbagai menu masakan mereka. Tak lama kemudian berita ini cepat menyebar sehingga banyak ditiru masyarakat luas yang menggunakan tomat sebagai campuran masakan seafood.
Penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia lainnya pada abad ke-18. Pada awalnya, tomat yang pertamakali ditanam oleh suku Inca dan suku Aztec ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi sekarang. Buah tomat yang dihasilkan bias menghasilkan bobothingga 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman. Selin kualitas dan buahnya yang tinggi , tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi agroklimat, mulai daerah dataran rendah, dataran menegah, hinggga dataran tinggi. Bahkan ada juga varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu.
https://rhephi.wordpress.com/2007/10/01/sejarah-dan-perkembangan-tomat/
Klasifikasi Tanaman tomat
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Plemoniales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersion
Species : Lypersion esculentum Mill
Morfologi Tanaman Tomat
a. Akar
Tanaman ini memiliki akar tunggang yang dapat menembus kedalaman tanah dan akar serabut yang tumbuh di permukaan tanah yang dangkal. Berdasarkan sifat perakaran tanaman ini, sebaiknya di tanaman dengan media tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung unsur hara baik.
b. Batang
Tanaman ini memiliki bantang berbentuk persegi empat hingga membulat, berbatang lunak tetapi kuat, memiliki bulu atau berambut halus dan daintar bulu-bul terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman ini berwrna hijau, memiliki ruas tebal dan ruas akar pendek. Selain itu, tanaman ini memiliki cabang yang sangat banyak dan tidak beraturan.
c. Bunga
Tanaman ini memiliki bungan berukuran relatif kecil , berdiameter 2 mcm dan memiliki warna kuning. Kelopak bungan berjumlah 5 buah dan berwrna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Selain tu, bagian lainnya bunga berupa mahkota bunga yang terdapat di dalam bunga tomat.
d. Buah
Tanaman ini memiliki buah yang sangat bervariasi, tergantung dengan varietesnya. Ada buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat persegi. Selain itu, ukuran buah sangat bervariasi juga, yang berukuran 8 -180 gram per buah. Sedangkan warna tomat yaitu juga sangat bervariasi yaitu kemerahan, kekuningan, hijau muda dan juga ada yang belang-belang kemerahan.
e. Daun
Tanaman ini memiliki daun berbentuk oval, bagian tepi bergerogi dan mebentuk celah menyerip agak melengkung kedalam. Daun tanaman ini berwrna hijau dan juga tergolong daun majemuk ganjil berjumlah 5-7, dengan ukuran 15-30 cm dan memiliki kelebaran 10-25 cm , serta memiliki tangka dengan kepanjangan 3-6 cm.
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-tomat/
Fungsi
Tomat ternyata memiliki kandungan vitamin K, likopen, serat, vitamin A, dan kromium yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Tomat ini merupakan pencegah kanker yang paling efektif dan juga dapat menyehatkan mata. Maka dari itu, pemberian tomat dengan cara di jus sudah diberikan sejak masih bayi.
Tomat ini dapat dijadikan sebagai pelengkap untuk olahan makanan ataupun minuman. Biasanya untuk olahan makanan, digunakan tomat yang memiliki warna yang merah merona dan matang yang memiliki tekstur padat sehingga masakan lebih nikmat dan lebih terasa gigitannya saat dimakan. Sedangkan untuk minuman seperti jus selalu gunakan yang matang agar menghasilkan rasa yang manis.
Cara Mengolah
Tomat memiliki banyak cara untuk diolah menjadi berbagai macam makanan. Dalam mengolah tomat juga perlu diperhatikan cara menyimpannya agar terjaga kesegarannya. Berikut beberapa caranya:
Cuci tomat yang telah Anda beli dengan air yang mengalir kemudian keringkan dengan menggunakan handuk;
Jika tomat yang Anda beli merupakan tomat yang masih berwarna hijau, sebaiknya tetap simpan dalam kardus yang dialasi koran hingga berwarna merah;
Untuk tomat yang sudah matang, sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu dan simpan pada suhu ruangan dan usahkan jangan ditumpuk agar tidak busuk;
Jika Anda memiliki tomat yang sudah terlalu matang, sebaiknya simpan dalam lemari pendingin agar tetap terjaga rasanya. Saat hendak diolah sebaiknya diamkan pada suhu ruangan;
Mengolah tomat dapat dijus dengan cara diblender lalu disaring agar biji tomatnya tidak termakan.
Untuk memasak tomat, gunakan tomat yang masih segar dan potong-potong.
http://www.kerjanya.net/faq/17904-tomat.html
Cara Budidaya Tomat
Dewasa ini terdapat lebih dari 400 varietas tomat yang ditanam secara global. Ada varietas yang hanya cocok di dataran tinggi seperti berlian, mutiara dan kada. Ada yang cocok di dataran rendah seperti varietas intan, ratna dan CLN. Ada juga yang bisa ditanam baik di dataran tinggi maupun rendah, seperti GH2 dan GH4.
Memilih benih tomat
Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya.
Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat).
Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput). Setelah itu keringkan dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.
Penyemaian benih tomat
Sebelum ditanam secara luas, benih tomat sebaiknya disemaikan dahulu sampai memiliki daun dan batang yang cukup kuat. Penyemaian hendaknya dilakukan di atas media yang terpisah dengan penanaman masal. Lihat cara membuat media persemaian untuk tanaman hortikultura.
Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan ploybag. Hal ini untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian bedeng, hendaknya hati-hati saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.
Tips untuk persemaian bedengan, buat larikan (garis) diatas media persemaian dengan jarak antar larik 5 cm dan kedalaman larik 1 cm. Kemudian taburkan benih dalam larikan, jangan sampai bertumpuk-tumpuk, sebaiknya jarak antar benih 2-3 cm. Kemudian tutup larikan dengan tanah dan siram secukupnya. Metode pemindahanbisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan pencabutan, sebelum benih dicabut siram dengan air untuk melunakan media sehingga akar tidak putus ketika ditarik. Kedua, cara putar yaitu mengambil tanaman dengan tanah disekitarnya.
Tips untuk persemaian polybag/pot, setelah media persemaian dibuat lubangi permukaanya sedalam 1 cm. Kemudian bubuhkan biji tomat satu butir untuk setiap polybag, tutup dengan media tanam. Cara memindahkannya adalah dengan merobek atau melepas polybag/pot. Lalu masukkan tanaman beserta tanah yang terdapat di polybag/pot kedalam lubang tanam.
Pengolahan tanah
Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing.
Bajak atau cangkul tanah hingga gembur kemudian bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter dan pajang mengikuti kontur lahan. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Kemudian diamkan tanah kira-kira satu minggu.
Setelah itu, berikan pupuk dasar berupa pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 20 ton per hektar. Aduk hingga merata diatas bedengan. Untuk memperkaya kandungan fosfor bisa ditambahkan pupuk TSP secukupnya (kira-kira 5 gram per tanaman). Untuk budidaya tomat organik, jangan ditambahkan pupuk kimia tapi pupuk dasar harus lebih banyak, kira-kira 30-40 ton per hektar.
Kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastik, penutupan dengan mulsa sangat berguna terutama pada musim kemarau. Mulsa plastik berguna untuk mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan gulma dan agar buah tomat tetap bersih tidak menyentuh tanah. Biarkan kembali tanah selama satu minggu sebelum ditanami.
Penanaman bibit tomat
Pertama-tama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5-7 cm. Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40-50 cm, kedalaman lubang tanam kira-kira 5-7 cm.
Setelah itu masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan ratakan dengan tanah sekitar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman kemudian timbun dengan tanah bekas galian lubang. Ratakan dan siram dengan air untuk menjaga kelembabannya.
Pemeliharaan dan perawatan
Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa perawatan penting apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.
Hama dan penyakit tanaman tomat
a. Penyulaman
Penyulaman berfungsi untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh, baik sakit atau rebah karena cuaca. Penyulaman dilakukan setelah seminggu tomat ditanam. Cabut tanaman yang terlihat tidak sehat (kuning/layu) atau mati. Ganti dengan bibit sisa penyemaian.
b. Penyiangan
Penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menganggu tanaman, karena tanaman harus bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga mengundang hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman utama.
c. Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman tomat dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemangkasan tunas muda bisa dilakukan dengan tangan. Namun apabila batang sudah terlalu keras, sebaiknya gunakan pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa dipotong. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.
d. Pemupukan tambahan
Pada budidaya tomat organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Harus diperhatikan, pupuk organik cair harus diencerkan terlebih dahulu, 1 liter pupuk cair dengan 100 liter air. Penting untuk dicatat, konsentrasi pupuk organik cair tidak boleh melebihi 2%. Selain itu, kita bisa menambahkan pupuk kandang atau kompos setelah tanaman berumur 2-3 minggu dengan dosis satu gengam tangan per tanaman.
Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 garm per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut. Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman.
e. Penyiraman dan pengairan
Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Kelebihan air dalam budidaya tomat membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi akan menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.
Kekeringan yang panjang bisa menyebabkan kerontokan bunga. Penyiraman hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif tidak perlu lagi penyiraman. Justru yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman. Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan pada pagi hari. Cegah jangan sampai tanah retak-retak kekeringan.
f. Pemasangan lenjeran
Pemasangan lenjeran atau ajir bertujuan sebagai tempat mengikatkan tanaman agar tidak roboh. Lenjeran dibuat dari bambu sepanjang 1,5-2 meter. Lenjeran ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman. Lenjeran bisa dibiarkan tegak mandiri atau ujungnya diikatkan dengan lenjeran lain yang berdekatan. Pengikatan ujung berguna untuk memperkokoh posisi lenjeran.
Pemasangan lenjeran hendaknya sedini mungkin untuk mencegah luka pada akar tanaman akibat penancapan. Tanaman yang masih kecil akarnya belum menyebar kemana-mana sehingga kemungkinan tertancap kecil. Luka pada akar yang diakibatkan tusukan lenjeran bisa menghambat pertumbuhan dan mengundang penyakit.
Pemasangan lenjeran dilakukan setelah tinggi tanaman berkisar 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan tali plastik pada lenjeran. Model ikatan sebaiknya berbentuk angka 8 agar batang tomat tidak terluka karena bergesekan dengan tiang lenjeran. Ikatan hendaknya jangan terlalu kuat agar tidak menghambat pembesaran batang. Setelah itu, setiap tanaman bertambah tinggi 20 cm ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.
Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Apabila serangannya menggila, hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Penggunaan pestisida harus bijak, sesuaikan dengan lingkungan sekitar (para petani lain), riwayat penyemprotan dan ikuti petunjuk/dosis penggunaan. Apabila tomat yang akan diproduksi ditujukan untuk pasar organik, hendaknya menggunakan pestisida yang alami. Silahkan lihat cara membuat pestisida organik.
Hama dan penyakit pada budidaya tomat tidak bisa diberantas dengan hanya mengandalkan pestisida saja. Karena manfaat pestisida hanya sementara dan jangka pendek. Selebihnya serangan hama dan penyakit akan tetap datang dan kemungkinan akan lebih resisten. Menaikan dosis penggunaan pestisida mungkin efektif tapi akan menimbulkan efek lingkungan yang buruk dan juga menaikan biaya produksi. Kalau pun harus menggunakan pestisida sebaiknya berganti-ganti merek dengan bahan aktif berbeda.
Untuk menanggulangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Penerapan PHT harus dilakukan secara berkesinambungan. Adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan antara lain pemilihan bibit unggul atau varietas yang cocok, benih bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami, memanfaatkan tanaman pengusir hama dan terakhir penyemprotan pestisida baik kimia sintetis maupun alami.
Pemanenan budidaya tomat
Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak efektif. Sebaiknya gunakan pengamatan fisik terhadap tanaman. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.
Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 hari sekali. Di Indonesia produktivitas tanaman tomat secara rata-rata mencapai 15,84 ton per hektar. Namun untuk varietas tertentu dan didaerah-daerah tertentu bisa mencapai 25-30 ton per hektar.
https://alamtani.com/budidaya-tomat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar